Rabu, 08 Juli 2009

Teori Pers Soviet Komunis

Seperti namanya Teori Soviet Komunis berasal dari Negara soviet. Teori ini berasal dari pemikiran Marx. Dan berkembang di Eropa Timur. Media massa dalam teori pers ini sangat di control oleh Negara. Negara adalah partai komunis yang berkuasa. Media massa digunakan sebagai alat untuk meyukseskan tujuan partai komunis.



Media massa dipegang penuh oleh partai. Sehingga control media hanya boleh dilakukan oleh partai. Media massa tidak boleh mengkritik pemerintah dan tujuan serta cita-cita partai. Teori ini kekuasaannya bersifat sosial, berada di orang-orang, sembunyi di lembaga-lembaga sosial dan dipancarkan dalam tindakan masyarakat.

Komunikasi massa yang ada dalam teori Soviet Komunis ini hampir secara eksklusif digunakan sebagai instrumen propaganda dan agitasi. Dan biasanya tanggung jawab yang ada bersifat paksaan.



Seperti sebelumnya, setiap teori yang muncul selalu terdapat kelemahannya. Kelemahan yang terdapat dalam teori pers ini banyak sekali, seperti rakyat sangat dikuasai oleh negara, apabila pers akan mengkritik harus melalui ijin para pemimpin partai sehingga tidak bisa melaksankan fungsi murni dari pers, hak-hak individu tidak dapat di implikasikan dalam dunia nyata, masyarakat merasa tertekan walaupun pada mulanya paham ini menganggap bahwa tidak ada perbedaan kelas lagi, tetapi pada kenyataannya tetap saja perbedaan kelas sosial itu ada.



Kalu dicermati secara seksama, pada dasarnya teori pers Soviet Komunis ini lebih kejam dari pada teori teori otoriter. Pengontrolan dan kekuasaan terhadap media massa sangat kuat dan pemerintah dapat melakukan cara-cara apapun untuk menindak lanjuti pelanggaran yang terjadi.

Teori Pers Tanggung Jawab Sosial

Teori ini lahir dari rasa ketidaknyamanan individu terhadap kebebasan yang sangat berlebihan yang ada pada teori pers libertarian. Kebebasan dalam teori libertarian dianggap dapat menimbulkan chaos karena setiap masyarakat merasa dirinya sangat bebas dalam mencari sesuatu yang sering disebut kebenaran. Kebebasan seseorang selalu dibatasi dengan kebebasan orang lain, itulah yang menjadi sebab timbulnya teori turunan dari libertarian yaitu teori pers tanggung jawab social.



Teori Pers tanggung jawab social secara umum bersandarkan pada konsep kebebasan positif, maksudnya kebebasan yang memerlukan adanya peralatan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai yaitu mempunyai asumsi utama bahwa kebebasan mengandung di dalamnya suatu tanggung jawab yang sepadan.



Di dalam teori tanggung jawab social ini terdapat tiga prinsip, yaitu :

· Prinsip kebebasan dan pilihan individual

· Prinsip kebebasan media

· Prinsip kewajiban media terhadap masyarakat



Media disini berfungsi sebagai penyedia informasi, menjaga hak-hak masyarakat sehingga masyarakat dapat mengantur kehidupannya sendiri. Media di kontrol oleh pemerintah, UU, serta yang terpenting adalah masyarakat. Karena media mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat dalam pemberian informasi kepada masyarakat itu sendiri. Sedangkan kepemilikan medianya adalah swasta perorangan.



Kelebihan teori ini adalah masyarakat mempunyai tanggung jawab dalam kebebasannya, sehingga kebebasan itu dapat meminimalkan adanya kehancuran negara, dan hak individu berjalan seimbang dengan pemerintah.

Selain kelebihan yang terdapat dalam teori tanggung jawab sosial ini, ternyata tidak dapat dipungkiri bahwa teori ini juga mempunyai kelemahan. Salah satunya adalah Pemerintah bisa saja menggunakan lembaga atau organisasi yang megontrol sistem penyiaran sebagai kedok untuk mencapai kepentingannya.